Mantan pemimpin Serbia Bosnia Radovan Karadzic, yang dituduh sebagai arsitek kejahatan perang termasuk pembantaian terhadap 8.000 warga Muslim Bosnia pada dekade 1990-an, ditangkap dalam sebuah penyerbuan di Serbia, Senin (21/7) malam. Penangkapan ini mengakhiri pengejaran terhadap Karadzic yang menjadi buronan selama 13 tahun.
Kepastian penangkapan Karadzic disampaikan oleh Kantor Kepresidenan Serbia dan pihak Pengadilan Kejahatan Internasional untuk bekas Yugoslavia (ICTY). "Saya mendapat informasi dari kolega-kolega kami di Beograd tentang keberhasilan operasi penangkapan Radovan Karadzic," ungkap Serge Brammertz, kepala penyidik ICTY.
Kantor Presiden Boris Tadic menyebutkan, Karadzic dibawa ke hadapan hakim penyelidik di pengadilan kejahatan-kejahatan perang Serbia. Prosedur hukum tersebut meng- indikasikan Karadzic akan segera diekstradisi ke pengadilan kejahatan-kejahatan perang PBB di Den Haag, Belanda.
Karadzic, salah satu buronan kelas kakap dunia untuk kejahatan-kejahatan perang, dituduh mendalangi pembantaian besar-besaran di wilayah bekas Yugoslavia. ICTY yang dibentuk PBB menyebut pembantaian itu sebagai "pemandangan dari neraka, yang tertulis dalam lembaran-lembaran terkelam sejarah umat manusia".
Arsitek Pembantaian
Nama Karadzic masuk daftar tersangka yang paling diburu Mahkamah Internasional PBB. Ia dituduh mengorganisasi pembantaian 8.000 umat Muslim di Srebrenica pada 1995 dan berada di balik aksi kejahatan perang yang lain di Bosnia. Pembantaian terhadap warga Bosnia merupakan yang terburuk dalam sejarah Eropa setelah Perang Dunia II.
Kabar tertangkapnya Karadzic pada Senin malam langsung menyebar ke seantero ibu kota Bosnia, Sarajevo, hanya dalam hitungan menit. Jalan-jalan di seantero Sarajevo dipadati mobil-mobil yang ramai membunyikan klakson serta kerumunan warga yang menyanyi penuh sukacita.
Warga langsung berhamburan ke jalan sembari berdendang, menyanyi dan mengabarkan tertangkapnya Karadzic kepada siapa pun yang mereka temui. Warga yang memadati bar-bar di pusat kota merasa terkejut mendengar kabar yang sudah dinanti-nantikan selama lebih dari satu dekade.
Karadzic menghadapi 15 dakwaan kejahatan perang, termasuk genosida, pembunuhan, dan tindakan-tindakan tidak berperikemanusiaan selama perang Bosnia 1992-1995.
Dari Washington dilaporkan, ucapan terima kasih disampaikan Amerika Serikat kepada para pejabat Serbia yang berhasil menangkap Karadzic. Gedung Putih menyatakan, Karadzic mengorganisir kamp-kamp konsentrasi dan pembantaian massal ribuan orang. "Ini memperlihatkan tekad Pemerintah Serbia untuk memenuhi komitmennya bekerja sama dengan Pengadilan Kriminal Internasional untuk bekas Yugoslavia," ungkap Sekretaris Pers Gedung Putih, Dana Perino.
Dengan tertangkapnya Karadzic, maka buronan penjahat perang kelas kakap yang masih tersisa adalah komandan militer Ratko Mladic. Ia menghadapi dakwaan kejahatan perang yang sama dengan Karadzic.
Sumber : Suara Pembaruan/VM